Absa Terkena Pandemi Virus Corona Menghasilkan Kerugian 65% dari Keuntungan

• Keuntungan grup Absa turun 65% antara bulan Januari dan September 2020.
• Grup sejak itu dipaksa untuk merestrukturisasi pinjamannya menjadi 30% pinjaman pelanggan.
• Deposito nasabah Absa Group meningkat dari Sh 235.4 menjadi 246.6 miliar karena kewajiban melonjak menjadi Ksh343.2 miliar dari Ksh316 miliar.

Absa Group Plc telah melaporkan lebih dari 50% kerugian dari transaksinya dalam sembilan bulan terakhir. Hal tersebut sesuai dengan progress assesment Absa yang dilakukan pada tanggal 30 September 2020.

Tidak diragukan lagi, penarikan tersebut akibat pandemi virus Corona

Laba bank turun 65% antara bulan Januari dan September 2020 menyusul kerugian pinjaman yang melonjak hingga Sh 5.6 miliar dari 1.9 miliar yang tercatat pada 2019.

Neraca Absa lebih lanjut menunjukkan bahwa provisi kerugian pinjaman telah meningkat dari Sh 2 miliar yang tercatat tahun lalu menjadi Sh 7.6 miliar.

Puncak kerugian dialami antara bulan September dan Maret ketika kasus pertama virus dilaporkan.

Menurut Chief Executive Officer bank Bpk. Jeremy Awori, grup tersebut telah dipaksa untuk merestrukturisasi pinjamannya menjadi 30% pinjaman pelanggan dan uang muka yang terkait dengan Sh 63 miliar.

"Keuntungan kami telah menyusut drastis dari Sh 5.6 miliar menjadi Sh 1.9 miliar sehingga membuat kami merestrukturisasi pinjaman kami dan memperhitungkan penyediaan pinjaman yang lebih tinggi dengan ekspektasi bahwa sebagian besar pelanggan akan gagal bayar," kata Awori.

Deposito pelanggan grup meningkat dari Sh 235.4 menjadi 246.6 miliar karena kewajiban melonjak menjadi Ksh343.2 miliar dari Ksh316 miliar.

Pada akhir September 2020, grup telah mengumpulkan Ksh17.1 miliar karena pendapatan bunga yang didorong oleh pinjaman dan uang muka kepada pelanggan.

Di sisi lain, pendapatan non-bunga naik menjadi Ksh8.3 miliar dari Ksh7.9 miliar.

Akibat dari kinerja keuangan tersebut, Earnings Per Share (EPS) juga turun menjadi Sh0.35 dari Sh1.02.

Namun, Bapak Awori memuji grup tersebut atas ketahanan dan kinerja berkelanjutannya yang telah mencatat pertumbuhan laba pra-provisi sebesar 6% dengan latar belakang tantangan lokal dan global lingkungan makro-ekonomiironment.